Festival Waisak 2022 KBMB Untan merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh KBMB Untan untuk memperingati Hari Raya Waisak yang merupakan satu diantara hari besar keagamaan umat Buddha. Hari raya waisak memperingati tiga peristiwa penting, yaitu: kelahiran, kematian, dan mencapai penerangan sempurna Buddha Siddharta Gautama. Festival Waisak pada kali ini mengusung tema “Mewujudkan Generasi Moderat Melalui Kolaborasi” dan berlangsung sekitar empat bulan lamanya.
Panitia Festival Waisak 2022 berhasil menghidupkan kembali semangat Waisak yang telah redup selama dua tahun terakhir karena pandemi COVID-19. Pada tahun ini panitia berkesempatan untuk mengadakan Festival Waisak secara offline dengan meriah dan cukup berbeda dengan Festival Waisak yang diadakan dua tahun terakhir ini. “Pada acara tahun ini, kami dari panitia membuat sebuah lomba cerdas cermat yang dilakukan untuk siswa siswi SMA/SMK yang mungkin belum pernah dilakukan dikegiatan sebelumnya. Untuk tahun ini juga udah lebih dibebaskan untuk melakukan kegiatan secara offline, jadi dari kami berhasil untuk membuat sebuah festival secara offline yang diadakan di Rumah Radakng Pontianak.” Tutur Felix Wesley Goewin (Ketua Panitia).
Dibalik kesuksesan dan meriahnya Festival Waisak 2022 yang diadakan, tentunya terdapat berbagai kendala yang dihadapi. “Kendala yang di hadapi selama kepanitiaan ini ada beberapa, kendala dalam hal komunikasi antar bidang sehingga menghambat kerjaan, kendala dalam hal kurangnya informasi sehingga kerjaan yang seharusnya bisa dikejar menjadi terhambat.” Ungkap Billy Audrey Japri (CO Perlengkapan).
Kendala yang dihadapi oleh panitia, tidak membuat semangat mereka meredup untuk menyukseskan acara. Masing-masing dari mereka memiliki support system untuk selalu semangat dalam menjalankan kepanitiaan. “Banyak banget yah untuk support sistem bagi saya pribadi, mungkin diantaranya bisa saya sebutkan koko dan cece di KBMB, teman-teman, dan masih banyak lagi”. Ucap Desi (CO Acara).
“Support sistem terbesar selama kepanitiaan adalah panitia. Karena di tengah sibuknya kepanitiaan, ada panitia-panitia yang berinisiatif dan membantu untuk memperhatikan hal-hal kecil yang nyaris kami lupakan selama menjalani kepanitiaan. Jujur melihat perhatian kecil dari panitia sangat menumbuhkan semangat ketika menjalani kepanitiaan”lanjut Kesya Stefhanie (Bendahara).
Selama menjalani kepanitiaan bersama dengan teman-teman panitia lainnya, banyak suka dan duka yang telah dirasakan selama empat bulan berlangsungnya kepanitiaan. “Sukanya bisa melakukan semuanya bersama-sama dan pastinya punya moment tersendiri disaat melihat semua acara dapat terlaksanakan. Dukanya kurang tidur.” Ungkap Rani Estevania Ana Sancai (Sekretaris).
“Sukanya itu bisa punya ilmu dan pengalaman yang luar biasa, punya anggota yang care sama aku walau kadang nyebelin juga. Dukanya itu nilai akademik turun drastis, pengeluaran yang meningkat, jatuh dari motor berkali-kali. Pertama kali jatuh dari motor setelah sekian lama bawa motor dan itu berturut-turut selama kepanitiaan, ndak tau kenapa.” sambung Ayu Astuti (CO Kesekretariatan).
“Sukanya adalah bisa mendapat pengalaman baru. dukanya adalah kurangnya waktu untuk mengerjakan tugas.” Lanjut Cindy Febrianti (CO Usaha Dana)
Suka dan duka yang terjadi selama kepanitiaan menciptakan momen-momen berkesan dalam hati panitia. Devin Delvino Dustin (CO Keamanan) menuturkan momen paling berkesan baginya adalah pada saat Puncak Festival Waisak 2022 yang dapat diadakan kembali setelah dua tahun lamanya tidak dapat dilaksanakan. Cicha Jasuanti (CO Konsumsi) juga menuturkan bahwa momen paling berkesan yang ia rasakan selama kepanitiaan adalah Ketika Ia dapat memasak bersama untuk panitia dan pihak eksternal.
“Momen yang paling berkesan selama kepanitiaan adalah setiap rabid bersama keluarga HPD yang ucul karna selalu penuh tawa” sambung Candra Wijaya (CO HPD).
Semoga Festival Waisak 2023 dapat berjalan dengan sukses dan lancar. Jalani kepanitiaan dengan penuh semangat dan bangunlah pondasi yang kuat dengan sesama panitia. Dengan hal tersebut kegiatan dan beban berat yang dipikul dapat berkurang dan terasa lebih ringan. Tidak perlu menjadi yang paling cerdas dan berbakat, jadilah panitia dengan niat dan keinginan yang kuat.
